baju seragam tk  Perencanaan strategis biasanya dipakai dalam organisasi yang bertabiat publik. Model perencanaan strategis sebagaimana” RCP” dengan memakai langkah- langkah sistematis. Bagi John Meter. Bryson( 1999) langkah- langkah yang diartikan merupakan:


( 1) Identifikasi mandat organisasi,


( 2) Memperjelas misi serta nilai- nilai organisasi,


( 3) Evaluasi terhadap area eksternal,


( 4) Evaluasi area internal,


( 5) Identifikasi isu- isu strategis yang dialami,


( 6) Merumuskan strategi buat mengelola isu,


( 7) Penetapan visi organisasi yang efisien serta efektif.


Kepribadian dasar perencanaan strategis merupakan pembuat keputusan merupakan warga, pihak- pihak terpaut dibantu para pakar yang berperan bagaikan fasilitator. Bertabiat komprehensif sebab seluruh aspek dikaji namun cuma berkaitan dengan isu strategis, hasil kajiannya bertabiat merata bukan cuma aspek raga dan memperhitungkan sumber energi yang ada. Kelemahan perencanaan strategis terletak pada keterbatasan pengetahuan sumber energi manusia organisasi yang tidak menyeluruh sehingga tidak seluruh menguasai visi serta baju seragam tk paud misi organisasi. Dalam pencermatan area internal serta eksternal organisasi wajib dicoba oleh anggota organisasi yang berpengalaman serta memahami betul kepribadian organisasi sehingga sanggup mengenali isu- isu organisasi yang strategis.


Contoh model perencanaan strategis merupakan dalam penataan Rencana Pembangunan Jangka Menengah( RPJM), Rencana Pembangunan Jangka Panjang( RPJP), dan Rencana Strategis Satuan Kerja Fitur Wilayah( Renstra SKPD). RPJM muat Visi, Misi serta program- program Kepala Wilayah bersumber pada janji- janji dikala pencalonan Kepala Wilayah. Tetapi dalam perkembangannya Visi, Misi serta program- program Kepala Wilayah hadapi pergantian dikala masih jadi calon Kepala Wilayah dengan setelah jadi Kepala Wilayah. Pergantian baju seragam tk paud tersebut diakibatkan sebab Visi, Misi serta Program saat sebelum jadi Kepala Wilayah disusun serta direncanakan oleh” Regu Sukses” calon Kepala Wilayah. Sebaliknya sehabis jadi Kepala Wilayah, visi, misi serta program- program tersebut disusun oleh perencana lewat Bappeda. Perihal ini dapat dihindari apabila terjalin komunikasi antara” Regu Sukses” dengan Kepala Bappeda.